Engkaulah yang mengajarkan
Apakah ia rejeki atau bencana
Dungu atau berilmu, bagiku, hanya bisu
Engkaulah yang memberitahu
Apakah ia sejati atau semu
Miskin atau kaya, itu fatamorgana
Engkaulah yang membukakan mata
Untuk tahu harta yang baka
Engkau...
Gusti...
Bertanya...
Kenapa rejeki disebut bencana?
Kenapa celaka dipujipuja?
Kenapa ilmu menelan manusia?
Kenapa miskin dianggap kaya?
Kenapa oleh maya terbelalak mata?
Beribu orang
Gagal memahaminya
Aku juga, Gusti, aku juga
Namun ada
Satu ilmu nyata
Jika kepada-Mu kutumpahkan jiwa raga
Tak ada bencana
tak ada miskin papa
Tak pernah sedih, tak sempat sia-sia
Sebab Engkaulah
Guru Yang Maha.
Dikutip dari buku "Syair-Syair Asmaul Husna"
Karya "Emha Ainun Nadjib"
Comments
Post a Comment