Penulis : Meicky Shoreamanis
Panggabean
Genre : Nonfiksi (Inspirasi)
Penerbit : Noura Books (PT Mizan
Publika)
Tahun Terbit : 2016
Tebal Buku : 400 halaman
No
ISBN : 978-602-385-118-8
Tentang Buku Ini :
Siapa sih yang tidak kenal dengan Basuki
Tjahaya Purnama atau biasa dipanggil dengan Ahok? Gubernur DKI Jakarta Periode
2014-2017 yang melanjutkan kepemimpinan Gubernur sebelumnya yaitu Joko Widodo
yang terpilih menjadi Presiden RI adalah seseorang yang lekat dengan
kontroversi, mulai dari tindak tanduknya, kebijakannya, dan terutama
perkataannya. Ahok pun menjadi media darling, diperbincangkan di media
sosial bahkan sampai menjadi bahan debat masyarakat diluar DKI Jakarta. Penulis yang berprofesi sebagai dosen
Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pelita Harapan ini pun merasa tertantang untuk
menulis biografi mengenai beliau setelah melakukan kunjungan ke Belitung Timur.
Dengan memakai sistem wawancara tidak
hanya kepada Ahok sendiri, keluarga, sahabat dan masyarakat yang pernah
dipimpin beliau, namun juga terhadap para pakar di bidangnya masing-masing
seperti bidang jurnalistik, sejarah, hukum, psikolog, manajemen, hingga
politik, penulis berharap dapat menjaga netralitas buku tersebut dari yang
biasanya buku biografi itu identik dengan menceritakan “hal-hal baik” seseorang
saja kepada publik.
Masuknya Ahok dalam dunia politik tidak
terlepas dari kejadian yang dialami dirinya sendiri, saat beliau merasa
diperlakukan tidak adil oleh Pemerintah Belitung Timur. Disaat akan hijrah ke Kanada, Lulusan Teknik
Geologi Universitas Trisakti ini dicegah oleh ayahnya dengan logika yang dapat
diterimanya, sehingga muncullah keinginan dari Ahok untuk memperjuangkan nasib
rakyat kecil di kampungnya. Dengan
kampanye yang anti-mainstream dan
modal yang terbatas, beliau akhirnya terpilih menjadi anggota DPRD Belitung
Timur, dan Bupati Belitung Timur. Sempat
gagal menjadi Gubernur Bangka Belitung, ternyata takdir membawa beliau menuju
Ibukota yang terkenal kejam ini.
Politik Akal Sehat yang diusung Ahok
dengan dua prinsip utama yaitu taat konstitusi bukan konstituen, dan kalau
atasannya lurus, bawahannya ikut lurus membuat masyarakat Ibukota kaget
sekaligus terbelah, ada yang mengapresiasi, namun banyak juga yang mencibir
terutama bagi yang merasa pundi-pundi uang yang dihasilkan dari pungli maupun
KKN semakin menipis bahkan sampai habis.
Yang sebenarnya tidak kalah unik dalam buku ini adalah pembahasan
keterkaitan Ahok dengan agama terutama dengan Islam bahwa ada beberapa hal yang
saya sendiri agak kaget setelah membacanya.
Namun memang tidak ada manusia yang
sempurna, komunikasi politik Ahok yang cenderung kasar dan terkesan arogan
membuat banyak kalangan bahkan yang mendukung Ahok menyampaikan kritik pedas
terhadapnya, namun tetap saja beliau cuek karena masih menganggap pengkritik
adalah musuh atau yang membenci padahal sebagian juga dengan tulus menyampaikan
kebenaran.
Kelebihan :
· Buku biografi yang
berbeda dari yang lain karena tidak hanya membahas sisi positif dari seseorang
maupun juga sisi negatifnya
· Kedalaman
substansi menjadi lebih baik karena melibatkan banyak pakar didalamnya
Kekurangan :
· Karena semua hasil
wawancara dituangkan dalam buku tanpa dipilah menyebabkan buku menjadi terlalu
padat
· Ada beberapa hal
yang diulang-ulang, jadi terkesan sedikit membosankan
`
Comments
Post a Comment