Skip to main content

REVIEW BUKU : EASY GREEN LIVING

Judul : Easy Green Living
Penulis : Valerina Daniel       
Penerbit : Hikmah (PT Mizan Publika)
Tahun Terbit : 2009
Tebal Buku : 239 halaman
No ISBN : 978-979-114-101-7

Tentang Buku Ini :
    Dunia sudah mendekati batasnya, manusia serakah makin merajalela, pemanasan global jadi berita dimana-mana, panasnya bumi pun makin luar biasa.  Sayang seribu sayang, manusia tidak mau berkawan dengan alam, hanya bisa sedih, dan menyalahkan pihak lain saat ada bencana. 
    Hal ini telah diprediksi dalam Al-Qur’an surat Ar Rum ayat 41 yang menjelaskan bahwa "Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)”.  Dimana ada anjuran pada bagian terakhir ayat tersebut agar manusia kembali ke jalan yang benar.
    Runner up Putri Indonesia 2005 ini pun tergerak untuk berkontribusi kepada lingkungan dengan cara membuat buku yang inspiratif mengenai lingkungan terutama bagaimana kita memulai menjaga lingkungan dari perilaku kita sendiri.  Sempat menjadi Duta Lingkungan pada zaman kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono ini membuat Valerina semakin kaya akan pengetahuan dan mengetahui seluk beluk kondisi eksisting lingkungan di Indonesia.
    Mantan reporter TV swasta ini mencoba menyajikan dengan simpel dan detail gerakan-gerakan berbau “green action” di setiap kegiatan mulai dari berbelanja, liburan, hingga pesta baik itu di jalan, rumah sampai kantor yang dirangkum dalam sebuah buku yang cukup tebal ini. 
      
Kelebihan :
· Peristiwa-peristiwa yang tidak terekspos media secara keseluruhan dan tidak banyak masyarakat yang tahu dijabarkan di buku ini
·  Petunjuk-petunjuk/cara-cara menjaga lingkungan yang baik dijabarkan dengan lengkap
·  Dapat membuat pembaca tergugah untuk berinovasi dalam menjaga lingkungan
Kekurangan :
· Box ditengah-tengah ulasan mengenai suatu bab yang berisi info-info/data-data penting terkadang kurang nyambung dengan hal yang ingin disampaikan dalam bab tersebut
· Sangat padat isi bukunya bahkan terlalu detail untuk orang yang baru belajar mengenai pentingya menjaga lingkungan

Comments

Popular posts from this blog

PUISI : AR ROZZAQ (YANG MAHA PENABUR REZEKI)

Andaikan cukup banyak orang  yang bersedia mengisi kehidupan dengan setia mencari bahan untuk mensyukuri kemahakayaan Tuhan Tentulah tak perlu kita bangun gedung yang terlalu tinggi, mesin-mesin industri, alat-alat muluk, konsumsi-konsumsi mewah yang hanya akan menjerat leher sendiri Namun inilah zaman dengan peradaban paling tinggi, di mana kebahagiaan dan kesejahteraan makin jauh untuk bisa digapai Inilah abad dengan kebudayaan paling gemerlap Di mana kesengsaraan manusia telah sampai pada titik paling mutlak dan rohani umat memasuki ruang yang paling gelap Inilah kurun sejarah  di mana rembulan telah bisa dijadikan layang-layang, di mana bumi digenggam cukup dengan alat satu dua inchi, di mana kemampuan perhubungan telah menjadi luas dunia menjadi satu mili, sehingga memungkinkan segala kebobrokan ini ditutup-tutupi. Dikutip dari buku "Syair-Syair Asmaul Husna" Karya "Emha Ainun Nadjib"

PUISI : AL BASHIR (YANG MAHA MELIHAT)

Tiada hal yang perlu kuperlihatkan kepada-Mu, Gustiku, Karena Engkau adalah Melihat itu sendiri, dan kalaupun aku bermaksud memperlihatkan sesuatu kepada-Mu, maka daya memperlihatkan itu pun tak lain adalah milik-Mu Tiada hal yang perlu kusembunyikan dari-Mu, Gustiku, karena setiap ruang persembunyian niscaya milik-Mu jua, dan kalaupun sesekali aku berusaha menyembunyikan sesuatu maka daya menyembunyikan itu hanyalah hasil pencurianku atas hukum-Mu Pernah kupasang topeng-topeng di wajahku, kulapiskan pakaian di badanku, kubungkuskan kepura-puraan  dihamburan kata-kata dan tingkah lakuku Namun selalu, Gustiku, diujung kepengecutan itu, akhirnya kutahu, bahwa kalau diantara selaksa kemungkinan ilmu-Mu, Engkau sediakan juga topeng-topeng penipu, tak lain itu adalah petunjuk agar aku berjuang melepaskan dan mencampakannya : Supaya aku peroleh Engkau Di akhir pengembaraanku. Dikutip dari buku "Syair-Syair Asmaul Husna&

PUISI : AL 'ALIIM (YANG MAHA MENGETAHUI)

Segala peristiwa, bagiku, hanya hampa Engkaulah yang mengajarkan Apakah ia rejeki atau bencana Dungu atau berilmu, bagiku, hanya bisu Engkaulah yang memberitahu Apakah ia sejati atau semu Miskin atau kaya, itu fatamorgana Engkaulah yang membukakan mata Untuk tahu harta yang baka Engkau... Gusti... Bertanya... Kenapa rejeki disebut bencana? Kenapa celaka dipujipuja? Kenapa ilmu menelan manusia? Kenapa miskin dianggap kaya? Kenapa oleh maya terbelalak mata? Beribu orang Gagal memahaminya Aku juga, Gusti, aku juga Namun ada Satu ilmu nyata Jika kepada-Mu kutumpahkan jiwa raga Tak ada bencana tak ada miskin papa Tak pernah sedih, tak sempat sia-sia Sebab Engkaulah Guru Yang Maha. Dikutip dari buku "Syair-Syair Asmaul Husna" Karya "Emha Ainun Nadjib"