Skip to main content

Posts

Showing posts from April, 2018

REVIEW BUKU : NEGERI 5 MENARA

    Judul : Negeri 5 Menara   Penulis : Ahmad Fuadi Genre : Fiksi Novel   Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama Tahun Terbit : 2009   Tebal Buku : 422 halaman No. ISBN : 978-979-22-4861-6 Harga Buku : 98.000 Rupiah (gramedia.com)   Cerita Singkat : Kalau terdengar kata “Pondok Pesantren (ponpes)”, apa yang terbesit di pikiran kalian? Agamis, tentu, Pakaiannya tertutup, pasti, tapi apakah memang selalu terlintas hal-hal yang positif? Bagaimana dengan stereotip beberapa lapisan masyarakat kalau ponpes adalah tempat penyembuhan jiwa anak-anak nakal? Kadang-kadang terlihat seperti itu bukan?   Yah, bagaimanapun persepsi setiap orang, itu hanyalah sebuah persepsi, pada akhirnya pembentukan Pondok Pesantren pasti tujuannya untuk mencetak generasi-generasi Qur’ani muda yang tidak hanya berhenti di belajar secara teori, namun turut bergerak dan mengamalkan Islam Rahmatan Lil Alamin (Islam adalah Rahmat Bagi Semesta Alam) d

PUISI : AL 'AZIIZ (YANG MAHA GAGAH)

Hendak kau harumkan nama Allah? Jangan! Ia sudah Maha Harum, dan keharuman-Nya sedemikian tak terberikan sehingga hidung dan angkasa jiwamu sekedar mampu menangkap pantulan-pantulan-Nya Tentulah engkau khalifah :  haramkan namamu sendiri,  dan itu hanya bisa engkau lakukan dengan meminjam keharuman-Nya yang engkau peroleh di segala perbuatan baik. Hendak kau bela nama Allah? Jangan! Ia bukan pelengkap penderita, sungguh Ia terlampau perkasa dan engkau terlampau kerdil untuk mampu menambah lagi keperkasaan-Nya Tentulah engkau khilaf :  bela dirimu sendiri, dan itu hanya bisa engkau lakukan  dengan memelihara kehendak-Nya atas  derap kereta dunia di mana engkau berjuang mengendalikan kuda-Nya Hendak kau tegakkan nama Allah? Jangan! Ia adalah Tegak Maha Tegak itu sendiri, sehingga tiada tegak lain yang engkau mampu dirikan. Tentulah engkau khilaf :  Tegakkan dirimu sendiri, dan itu hanya bisa engkau lakukan dengan menggenggam

REVIEW BUKU : dr.Gamal Albinsaid - MENYEHATKAN INDONESIA DENGAN SAMPAH

Judul : dr. Gamal Albinsaid - Menyehatkan Indonesia dengan Sampah   Penulis : Fachmy Gasofa   Genre : Inspirasi   Penerbit : Metagraf (PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri)   Tahun Terbit : 2014   Tebal Buku : 200 halaman   No ISBN : 978-602-9212-99-0   Harga Buku : 80.000 Rupiah (Homedika Store)   Cerita Singkat : “Sampah itu menjijikkan dan tidak berguna”, masih benarkah statement itu? Mungkin bagi sebagian orang masih terlihat seperti itu, tapi ini sudah abad ke-20 rek, justru banyak yang berusaha mengubah sampah menjadi berkah.  Layaknya siklus air [dari atmosfer turun ke bumi menjadi hujan lalu melewati permukaan & tanah menuju lautan dan akhirnya kembali ke atmosfer], semua barang yang dihasilkan oleh produsen namun telah tidak terpakai (menjadi sampah) diharapkan di daur ulang untuk menjadi barang yang berguna kembali.     dr. Gamal Albinsaid (CEO Indonesia Medika) bersama teman-temannya adalah salah satu dari sekian banyak yang mencoba meningkatkan nilai d

PUISI : AL MUHAIMIN (YANG MAHA MERAWAT)

 Ketika lapar Alangkah pentingnya Tuhan Ketika kenyang Kita hilang ingatan Nasib ayam Sangat Ia perhatikan Nasib kita, hamba yang dimuliakan Jangan lagi dibilang Namun mata rabun dan keserakahan Membuat kita tak sesetia binatang Kepada yang lain kepercayaan kita tumpahkan Diam-diam kita ragun bahwa Allah memberi jaminan Sungguh, kemana lagi mata diarahkan Selain memperhatikan Tuhan Sungguh, Ke mana lagi kaki dilangkahkan Selain memelihara pengabdian Allah tidak gila perhatian Tetapi itulah satu-satunya jalan Untuk menjaga seluruh isi kehidupan Untuk mewujudkan segala mimpi kebahagiaan Dikutip dari buku "Syair-Syair Asmaul Husna" Karya "Emha Ainun Nadjib"

REVIEW BUKU : BUKAN UNTUK DIBACA SERI KE-2

Judul : Bukan Untuk Dibaca Seri Ke-2 Penulis : Deassy M. Destiani Genre : Filsafat Kehidupan   Penerbit : Selaksha Publishing   Tahun Terbit : 2014   Tebal Buku : 402 halaman   No ISBN : 978-602-1697-07-8 Cerita Singkat : Semua manusia di muka bumi ini tentu memiliki pengalaman hidup dan nasib yang berbeda-beda, kadang baik, kadang buruk, kadang diatas, kadang dibawah.  Tentu dalam menyikapi kehidupan bagai “roller coster” ini sangat bergantung dari perspektif tiap insan dengan dipengaruhi berbagai hal baik dari diri sendiri maupun lingkungan sekitar.  Juga sebagai pilihan bahwa tiap kejadian itu akan kita bagikan kepada orang lain atau didekam sendiri.   Bukan Untuk Dibaca, sebuah karya Perempuan Asal Bandung yang terlihat cukup menarik minat pembaca dan anti mainstream dilihat dari judulnya saja.  Berisi kumpulan cerita singkat dari berbagai orang termasuk dirinya sendiri yang mau membagi kisah perjalanan hidupnya baik itu dalam hal positif maupun negatif.  Denga

PUISI : AL MU'MIN (YANG MAHA MENGAMANKAN)

Meskipun bumi ini tak ada pijakannya Melainkan terletak di ruangan hampa Tapi syukur bisa kita berdiri Dan tidur senyenyak -nyenyaknya. Meskipun matahari bisa menggeser tubuhnya Dan menindih keberadaan kita sampai tiada Tapi syukur ia yang tak punya pikir dan rasa Begitu patuh kepada hukum-hukum-Nya. Meskipun malaikat bisa meraih bintang Dan melemparkannya beberapa ke kening kita Tapi syukur mereka hanya mengerjakan Hal yang diperintahkan oleh-Nya. Meskipun roh kita teramat sulit diterka Bahkan hidup dengannya tanpa kenal rahasianya Tapi syukur rasa aman selalu kita dapatkan Cukup dengan mempercayai jaminan-Nya Biji buah kepercayaan itu, saudaraku Ingin kutabur dan kutanam Pada pagi, pada siang, sore dan malam Agar tumbuh menjadi pepohonan Yang sulur dahan dan daun-daunnya Merambat ke pintu sorga. Dikutip dari buku "Syair-Syair Asmaul Husna" Karya "Emha Ainun Nadjib"

Rumahnya Produk Handmade Indonesia : Qlapa.com

   Peran Industri menjadi salah satu tonggak pertumbuhan perekonomian di Indonesia, tidak hanya peningkatan dari segi pendapatan yang menurut Badan Pusat Statistik (BPS) menyumbang setidaknya 20,98 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) tahun 2013, namun juga dari segi penyerapan tenaga kerja yang mencapai 14 juta orang dimana sekitar 70 persen terletak pada ±3,4 juta industri mikro dan kecil.    Industri mikro dan kecil adalah sarana kemandirian bagi pengusaha-pengusaha rumahan dan tidak mudah terombang-ambing oleh keadaan ekonomi.  Hal ini terbukti ketika terjadi krisis moneter pada pertengahan tahun 1997 dan berkembang menjadi krisis ekonomi hingga inflasi mencapai ±80% yang tentunya mencekik perusahaan-perusahaan di Indonesia.  Dampaknya sangat terasa, mulai dari banyaknya karyawan yang dirumahkan, tingginya pengangguran yang berakibat meningkatnya tingkat kemiskinan hingga mencapai 79,4 juta orang atau hampir 40% dari jumlah penduduk Indonesia saat itu (Liana, L., 2008, p.98).