Skip to main content

REVIEW BUKU : MENCINTAI RASULULLAH

Cover Buku Mencintai Rasulullah

Judul : Mencintai Rasulullah
Penulis : @Nashihatku
Genre : Islam/Akhlak
Penerbit : Salam Books
Tahun Terbit : 2015
Tebal Buku : 187 halaman
No ISBN : 978-602-1337-88-2

Tentang Buku Ini :
    Tipis, unik, dan warna-warni, itulah kesan pertama melihat buku ini.  Terlihat cukup berbeda dengan buku islami kebanyakan yang “kenyang” akan tulisan.  @Nashihatku, sekelompok manusia yang awalnya mencoba berdakwah melalui media sosial lalu mulai terjun ke media fisik dan pada buku ini bekerjasama dengan Aobi Adja sebagai ilustrator agar membuat buku ini semakin menarik dan dapat diterima banyak kalangan
    Dengan menggunakan #ItulahRasulullah dalam media sosialnya, penulis mencoba untuk terus mengingatkan kita akan pentingnya meneladani pribadi manusia terbaik yang pernah diciptakan di muka bumi ini, yaitu Nabi Muhammad SAW, yang bahkan diakui oleh salah satu orang barat yakni Michael H. Hart dalam bukunya yang berjudul The 100 (sebagai no 1 diantara 100 orang yang paling berpengaruh dalam sejarah).  Dengan menggunakan tagar itu pula, penulis mencoba menggabungkan potongan-potongan dakwah di media sosial tersebut menjadi satu buku yang utuh.
    Dikemas dengan singkat, namun padat plus visual yang apik.  Buku ini menceritakan mengenai sebagian aspek kemuliaan pribadi Rasulullah SAW.  Mulai dari bagaimana Rasul sangat mencintai umatnya sampai sifat-sifatnya yang pantas kita tiru seperti selalu menyebarkan kebahagiaan, masih rajin ibadah walaupun sudah dijamin surga, hingga orangnya yang pemberani.  Diselingi dengan cerita-cerita Rasul saat melakukan sifat-sifat tersebut dan tidak lupa penulis memberi beberapa potongan tulisan agar kita merefleksikan diri tentang “zaman now” dibanding dengan “zaman rasul”, membuat buku ini direkomendasikan untuk kalian baca.
Kelebihan :
·  Singkat namun padat
·  Buku ini tidak terkesan hanya menyuruh-nyuruh orang untuk berbuat kebaikan, karena ada cerita-cerita Rasul dibalik itu semua
·  Enak dipandang, karena warna-warni plus ilustrasi gambar yang apik
·  Ada potongan-potongan kalimat bagi kita untuk merefleksikan diri mengenai apa yang kita lakukan selama ini sehari-hari
Kekurangan :
Tidak ada

Comments

Popular posts from this blog

PUISI : AR ROZZAQ (YANG MAHA PENABUR REZEKI)

Andaikan cukup banyak orang  yang bersedia mengisi kehidupan dengan setia mencari bahan untuk mensyukuri kemahakayaan Tuhan Tentulah tak perlu kita bangun gedung yang terlalu tinggi, mesin-mesin industri, alat-alat muluk, konsumsi-konsumsi mewah yang hanya akan menjerat leher sendiri Namun inilah zaman dengan peradaban paling tinggi, di mana kebahagiaan dan kesejahteraan makin jauh untuk bisa digapai Inilah abad dengan kebudayaan paling gemerlap Di mana kesengsaraan manusia telah sampai pada titik paling mutlak dan rohani umat memasuki ruang yang paling gelap Inilah kurun sejarah  di mana rembulan telah bisa dijadikan layang-layang, di mana bumi digenggam cukup dengan alat satu dua inchi, di mana kemampuan perhubungan telah menjadi luas dunia menjadi satu mili, sehingga memungkinkan segala kebobrokan ini ditutup-tutupi. Dikutip dari buku "Syair-Syair Asmaul Husna" Karya "Emha Ainun Nadjib"

PUISI : AL BASHIR (YANG MAHA MELIHAT)

Tiada hal yang perlu kuperlihatkan kepada-Mu, Gustiku, Karena Engkau adalah Melihat itu sendiri, dan kalaupun aku bermaksud memperlihatkan sesuatu kepada-Mu, maka daya memperlihatkan itu pun tak lain adalah milik-Mu Tiada hal yang perlu kusembunyikan dari-Mu, Gustiku, karena setiap ruang persembunyian niscaya milik-Mu jua, dan kalaupun sesekali aku berusaha menyembunyikan sesuatu maka daya menyembunyikan itu hanyalah hasil pencurianku atas hukum-Mu Pernah kupasang topeng-topeng di wajahku, kulapiskan pakaian di badanku, kubungkuskan kepura-puraan  dihamburan kata-kata dan tingkah lakuku Namun selalu, Gustiku, diujung kepengecutan itu, akhirnya kutahu, bahwa kalau diantara selaksa kemungkinan ilmu-Mu, Engkau sediakan juga topeng-topeng penipu, tak lain itu adalah petunjuk agar aku berjuang melepaskan dan mencampakannya : Supaya aku peroleh Engkau Di akhir pengembaraanku. Dikutip dari buku "Syair-Syair Asmaul Husna&

PUISI : AL 'ALIIM (YANG MAHA MENGETAHUI)

Segala peristiwa, bagiku, hanya hampa Engkaulah yang mengajarkan Apakah ia rejeki atau bencana Dungu atau berilmu, bagiku, hanya bisu Engkaulah yang memberitahu Apakah ia sejati atau semu Miskin atau kaya, itu fatamorgana Engkaulah yang membukakan mata Untuk tahu harta yang baka Engkau... Gusti... Bertanya... Kenapa rejeki disebut bencana? Kenapa celaka dipujipuja? Kenapa ilmu menelan manusia? Kenapa miskin dianggap kaya? Kenapa oleh maya terbelalak mata? Beribu orang Gagal memahaminya Aku juga, Gusti, aku juga Namun ada Satu ilmu nyata Jika kepada-Mu kutumpahkan jiwa raga Tak ada bencana tak ada miskin papa Tak pernah sedih, tak sempat sia-sia Sebab Engkaulah Guru Yang Maha. Dikutip dari buku "Syair-Syair Asmaul Husna" Karya "Emha Ainun Nadjib"