seperti para seniman menulis sejarah
dengan syair-syair, tarian, lagu-lagu
patung, lukisan serta rumbai-rumbai
zaman yang ia sebut sebagai ciptaannya?
Adakah para Nabi menciptakan
banguna-bangunan peribadatan kehidupan
seperti para undagi yang menatah alam,
seperti para arsitek menciptakan gedung-gedung
penuding matahari dan bintang,
seperti para cerdik cendekia menganyam
peradaban dan kebudayaan,
seperti para sutradara kehidupan
yang hadir di depan hidung kita
dengan kegagahan cipta serta program-program?
Allah Sang Maha Pencipta yang menjelmakan
tangga-Nya ke dalam tangan hamba-hamba-Nya,
tak menjadi tenggelam peranan-Nya,
oleh barisan raksasa kesombongan dan keserakahan
Allah Maha Tak Termanipulasi oleh kealpaan
ego makhluk-makhluk-Nya yang berlomba
untuk makin tak kenal diri sendiri
Allah Maha tak tertimbuni
oleh gerilya para Iblis dan Setan
yang membusungkan dada manusia,
yang selalu merasa mampu menciptakan itu
dan ini suatu sikap yang bahkan
tak pernah tumbuh dari dada para Nabi
Dikutip dari buku "Syair-Syair Asmaul Husna"
Karya "Emha Ainun Nadjib"
Comments
Post a Comment