Skip to main content

REVIEW BUKU : SELF DRIVING - MENJADI DRIVER ATAU PASSENGER

Cover Buku Self Driving : Menjadi Driver atau Passenger
Sinopsis Buku Self Driving : Menjadi Driver atau Passenger


















Judul : Self Driving - Menjadi Driver atau Passenger
Penulis : Rhenald Khasali
Genre : Manajemen/Popular
Penerbit : Mizan
Tahun Terbit : 2014 
Tebal Buku : 270 halaman
No. ISBN : 978-979-433-851-3
Harga Buku : 69.000 Rupiah (gramedia.com) 


Cerita Singkat : 

Sebuah Analogi yang unik dari seorang Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia ini. Driver? Passenger? Apa sih itu? Kalau diibaratkan di kendaraan, driver artinya yang di depan, yang menyetir, membawa penumpang ke arah yang dituju, sedangkan passenger adalah yang di belakang, penumpang, tinggal duduk manis mengikuti arahan dari driver.

Hal ini juga berlaku di kehidupan nyata, setiap insan manusia pasti memiliki kendaraan dalam hidupnya, tinggal menentukan pilihan, apakah mau menjadi pengambil resiko untuk semakin maju, keluar dari zona nyaman, as a driver, apa tetap seperti itu-itu aja tinggal mengikuti orang lain, tetap di zona nyamannya, just become a passenger. 

Di dunia yang telah menjadi semakin cepat dan distruptive (kacau) ini, tentu manusia yang diam di tempat tidak melakukan apa-apa akan semakin tertinggal oleh manusia yang adaptif dan cerdas membaca situasi. 

Nah, di buku ini kita akan disadarkan akan cara berpikir keliru yang kita pakai selama ini, seperti harusnya berani melepas mandat dan ketergantungan dari orang tua, serta berani keluar dari comfort zone sekaligus dibekali tips-tips menarik untuk menjadi seorang driver yang handal yang tidak hanya bermodalkan tekad dan semangat, tapi butuh referensi akademis yang tepat. 

Yang selalu aku suka jika ada buku yang menggunakan cerita-cerita inspiratif sebagai pelengkap buku sehingga lebih menarik, tidak bikin ngantuk dan lebih mengena di hati.  Begitupula buku ini, sang praktisi manajemen juga mengisi dengan cerita-cerita yang kebanyakan beliau tulis sendiri dan telah diterbitkan di berbagai koran terpercaya maupun diambil dari sejarah-sejarah pemimpin-pemimpin dunia. 

Salah satu quote menarik dari buku Self Driving adalah berikut ini :

Salah satu quote bagus

Selamat membaca semuanya!!!


Yang Menarik :
  • Sentuhan warna merah dan beberapa kolom untuk tulisan-tulisan penting cukup menyegarkan mata
  • Cerita-cerita singkat sungguh menyenangkan
  • Bahasa cukup mudah dimengerti
  • Ada beberapa cara berpikir yang bisa mengubah hidupmu, seperti the power of simplicity
  • Kombinasi tabel, diagram, dan warna yang cukup menarik

Comments

Popular posts from this blog

PUISI : AR ROZZAQ (YANG MAHA PENABUR REZEKI)

Andaikan cukup banyak orang  yang bersedia mengisi kehidupan dengan setia mencari bahan untuk mensyukuri kemahakayaan Tuhan Tentulah tak perlu kita bangun gedung yang terlalu tinggi, mesin-mesin industri, alat-alat muluk, konsumsi-konsumsi mewah yang hanya akan menjerat leher sendiri Namun inilah zaman dengan peradaban paling tinggi, di mana kebahagiaan dan kesejahteraan makin jauh untuk bisa digapai Inilah abad dengan kebudayaan paling gemerlap Di mana kesengsaraan manusia telah sampai pada titik paling mutlak dan rohani umat memasuki ruang yang paling gelap Inilah kurun sejarah  di mana rembulan telah bisa dijadikan layang-layang, di mana bumi digenggam cukup dengan alat satu dua inchi, di mana kemampuan perhubungan telah menjadi luas dunia menjadi satu mili, sehingga memungkinkan segala kebobrokan ini ditutup-tutupi. Dikutip dari buku "Syair-Syair Asmaul Husna" Karya "Emha Ainun Nadjib"

PUISI : AL 'ALIIM (YANG MAHA MENGETAHUI)

Segala peristiwa, bagiku, hanya hampa Engkaulah yang mengajarkan Apakah ia rejeki atau bencana Dungu atau berilmu, bagiku, hanya bisu Engkaulah yang memberitahu Apakah ia sejati atau semu Miskin atau kaya, itu fatamorgana Engkaulah yang membukakan mata Untuk tahu harta yang baka Engkau... Gusti... Bertanya... Kenapa rejeki disebut bencana? Kenapa celaka dipujipuja? Kenapa ilmu menelan manusia? Kenapa miskin dianggap kaya? Kenapa oleh maya terbelalak mata? Beribu orang Gagal memahaminya Aku juga, Gusti, aku juga Namun ada Satu ilmu nyata Jika kepada-Mu kutumpahkan jiwa raga Tak ada bencana tak ada miskin papa Tak pernah sedih, tak sempat sia-sia Sebab Engkaulah Guru Yang Maha. Dikutip dari buku "Syair-Syair Asmaul Husna" Karya "Emha Ainun Nadjib"

PUISI : AL BASHIR (YANG MAHA MELIHAT)

Tiada hal yang perlu kuperlihatkan kepada-Mu, Gustiku, Karena Engkau adalah Melihat itu sendiri, dan kalaupun aku bermaksud memperlihatkan sesuatu kepada-Mu, maka daya memperlihatkan itu pun tak lain adalah milik-Mu Tiada hal yang perlu kusembunyikan dari-Mu, Gustiku, karena setiap ruang persembunyian niscaya milik-Mu jua, dan kalaupun sesekali aku berusaha menyembunyikan sesuatu maka daya menyembunyikan itu hanyalah hasil pencurianku atas hukum-Mu Pernah kupasang topeng-topeng di wajahku, kulapiskan pakaian di badanku, kubungkuskan kepura-puraan  dihamburan kata-kata dan tingkah lakuku Namun selalu, Gustiku, diujung kepengecutan itu, akhirnya kutahu, bahwa kalau diantara selaksa kemungkinan ilmu-Mu, Engkau sediakan juga topeng-topeng penipu, tak lain itu adalah petunjuk agar aku berjuang melepaskan dan mencampakannya : Supaya aku peroleh Engkau Di akhir pengembaraanku. Dikutip dari buku "Syair-Syair Asmaul Husna...