Orang menancapkan tonggak kekuasaan
yang memenuhi dunia,
Orang mengantongi sejarah,
Orang menjaring berjuta-juta kepala manusia
untuk ditimbun di keranjang hari depannya,
Orang menumpuk modal dan
mencengkeramkan cara-cara,
Orang menjala nasib ribuan saudara-saudaranya,
Orang berlomba memanggul beban-beban yang ia sangka berisi buah kebahagiaan,
Orang menciptakan bayangan demi bayangan,
impian demi impian,
yang selalu memakan diri mereka sendiri akhirnya
Orang-orang buta itu mengira Tuhan gagu dan buta,
Mereka tumpas suara lembut hati kecil mereka
dengan makanan-makanan maya,
bagai pengembara yang kelaparan,
tiba di tepi danau biru yang kemilau airnya,
rontok jiwa mereka
maka terjunlah ke dalamnya,
gagal menemukan seteguk air
yang lebih menyimpan tenaga
Allah saja yang memiliki kebesaran :
orang yang menyangka bahwa ia juga memilikinya
sesungguhnya sedang menggali sendiri
lobang kuburnya
karena tak sedebu kebesaran-Nya
pun yang ia bersedia meminjamkan kepada kita
apabila kita tempuh perjalanan tidak ke Istana-Nya
Dikutip dari buku "Syair-Syair Asmaul Husna"
Karya "Emha Ainun Nadjib"
Comments
Post a Comment