Sejarah sibuk mencungkil-cungkil raganya
Beribu kemajuan menjadi fatamorgana
Gagal ditemukan ruhnya.
Para seniman tak bisa bikin alam
Tak juga mampu menirunya
Yang mereka sodorkan hanya kepalsuan
Yang dibubuhi tanda tangan.
Di hadapan-Nya :
pupus segala kata
Patung meleleh, gambar hapus dan sirna
Sang penyanyi yang berlagu,
tidak mengisahkan-Nya
Melainkan sekedar menguapkan bayang-bayangnya.
Selalu hadir Ia
Di dalam dan di luar diri kita
Sedemikian Nyata sosok ujud-Nya
Namun hanya Ia jua yang mampu menatap-Nya
Kita tinggal bisu :
mengurai langit maya
Dikutip dari buku "Syair-Syair Asmaul Husna"
Karya "Emha Ainun Nadjib"
Comments
Post a Comment