terbiasa menggumamkan puja puji bagi Tuhan,
karena keadaan yang terasa menyiksa
dalam kehidupan,
sebenarnya bukanlah siksaan.
Orang yang merasa dibebaskan dari penjara
milik kaum tiran,
memperbanyak istighfar kepada Tuhan
dan memohon perlindungan
supaya terpelihara pengetahuannya
atas penjara yang sesungguhnya.
Orang yang menyaksikan bencana alam,
menghayati peristiwa-peristiwa
yang dianggap merupakan pernyataan
dari amarah Tuhan,
memperbanyak sembahyangnya
agar ia tak terlalu mudah menyimpulkan
yang dilakukan Tuhan.
Orang-orang itu, dengan rendah hati,
mengembangkan pengertian,
bahwa kebaikan dan keburukan,
bahwa pahala dan siksaan,
tidak bisa dipahami
tanpa terus menerus memohon petunjuk kebenaran
dari Tuhan.
Orang-orang itu mengetahui
bahwa siksaan yang sejati terjadi di neraka,
dan pahala paling murni berada di sorga :
yakni suatu tempat
dan masa di mana
manusia tak lagi memiliki kemungkinan
untuk memilih jalan,
untuk memperbaiki kesalahan
atau membayar segala penyesalan.
Dikutip dari buku "Syair-Syair Asmaul Husna"
Karya "Emha Ainun Nadjib"
Comments
Post a Comment