Amat jauh mengatasi pahamku yang terbatas
Langitku rendah :
Mutlak-Mu tak kumengerti
Hingga kelihatan nisbi.
Engkau Mutlak Maha Pengampun
Namun tak kutahu benar
Adakah maaf-Mu turun
Jadi syukurlah :
selalu aku beristighfar
karena Maha Pengampun-Mu
bukan saham di pasar
Engkau Maha Pemaaf
Maka semoga suci aku dari khilaf
Aku bukan pedagang picisan
Yang sebab punya jaminan ampunan
Lantas kutumpuk pelanggaran.
Comments
Post a Comment