tanpa ada sebiji pun yang terlewat,
bahkan ditulis-Nya juga
apabila ada sekilas saja pun
lintasan niat baik di bilik dalam benakmu
sebelum pikiranmu sendiri melihat
Allah amat tak terhingga rasa syukur-Nya
dan dihadiahkan kepadamu
begitu banyak kemungkinan sumber nikmat,
bahkan sebelum apa pun sempat kau perbuat.
Kelahiran yang tak dijamin oleh siapa pun selain Ia,
kemudian, katakanlah :
lidah,
untuk merasakan air susu ibumu yang lezat,
hamparan bumi dan samudera
untuk segala hal yang ingin kau kenyam,
kemudian kecerdasan pikiranmu
untuk mengolah segala perolehan
buat diminum dan dimakan .
Allah senantiasa mensyukuri setiap amal baikmu,
dengan membalas tujuh ratus kali lipat.
Adakah diantara kita
yang pernah mampu menghitung
seberapa banyak kita diberi nikmat,
namun beberapa biji dari-Nyakah
yang dalam sehari sempat kita ingat?
Seluruh usia akan habis
jauh sebelum mampu kita pandangi
sebagian saja tumpukan rahmat-Nya,
seluruh saja pikiran akan gelap tertimbun
sebelum cukup kita hitung
jumlah kebaikan hati-Nya
Maka tentulah seluruh detak detik jantung kita
akan senantiasa bergelora
dalam kesibukan mensyukuri-Nya,
dengan beribu cara
yang Ia telah mengajarkannya.
Dikutip dari buku "Syair-Syair Asmaul Husna"
Karya "Emha Ainun Nadjib"
Comments
Post a Comment