Perkembangan anak sangat ditentukan oleh pendidikan yang diberikan orangtuanya (mediaindonesia.com/thinkstock) |
Karakter itu…
Terbangun sejak dini
Tak lepas dari peran orang tua sendiri
yang penuh dedikasi
mengemban tugas hingga kau mandiri
Manusia itu…
Ada merah, ada kuning, ada hijau
Mengapa kau sama ratakan?
Bukan di selaraskan?
Pendidikan itu…
Bukan 1 + 1 = 2
Harus up to date bukan jadi tempat nge-date
Bukan soal hafalan tapi pengertian
Teknologi itu…
Harusnya membawa kemaslahatan
Bukan kerusakan
Harusnya mempermudah pemahaman
Jangan disalahgunakan
Lingkungan Keluarga
Lingkungan keluarga merupakan lingkungan pertama yang dikenal anak sehingga pendidikan keluarga menjadi salah satu kunci keberhasilan dalam menciptakan generasi unggul. Orangtua merupakan sosok yang dijadikan panutan bagi anak-anaknya dalam bersikap, berperilaku, hingga berucap.
Cara pengasuhan anak di zaman dahulu tentu berbeda dengan zaman sekarang, perkembangan teknologi yang sangat pesat menjadi penyebabnya. Orangtua pun dituntut untuk tidak gaptek (gagap teknologi) alias menjadikannya teman bukan lawan sehingga memudahkan orangtua itu sendiri untuk memantau perkembangan karakter anak.
Peran Keluarga
Dari puisi yang telah aku beberkan diawal, aku mau menggarisbawahi soal 4 peran penting keluarga dalam pendidikan anak, yaitu :
Terbangun sejak dini
Tak lepas dari peran orang tua sendiri
yang penuh dedikasi
mengemban tugas hingga kau mandiri
Manusia itu…
Ada merah, ada kuning, ada hijau
Mengapa kau sama ratakan?
Bukan di selaraskan?
Pendidikan itu…
Bukan 1 + 1 = 2
Harus up to date bukan jadi tempat nge-date
Bukan soal hafalan tapi pengertian
Teknologi itu…
Harusnya membawa kemaslahatan
Bukan kerusakan
Harusnya mempermudah pemahaman
Jangan disalahgunakan
Lingkungan Keluarga
Lingkungan keluarga merupakan lingkungan pertama yang dikenal anak sehingga pendidikan keluarga menjadi salah satu kunci keberhasilan dalam menciptakan generasi unggul. Orangtua merupakan sosok yang dijadikan panutan bagi anak-anaknya dalam bersikap, berperilaku, hingga berucap.
Cara pengasuhan anak di zaman dahulu tentu berbeda dengan zaman sekarang, perkembangan teknologi yang sangat pesat menjadi penyebabnya. Orangtua pun dituntut untuk tidak gaptek (gagap teknologi) alias menjadikannya teman bukan lawan sehingga memudahkan orangtua itu sendiri untuk memantau perkembangan karakter anak.
Orangtua tak boleh gaptek (1kata.com) |
Peran Keluarga
Dari puisi yang telah aku beberkan diawal, aku mau menggarisbawahi soal 4 peran penting keluarga dalam pendidikan anak, yaitu :
1. Pendidikan karakter
Karakter adalah hal basic yang dimiliki setiap manusia, dan pendidikannya harus dimulai sejak dini. Orangtua harus berperan aktif dalam hal ini, seperti :
- Memberikan kesempatan kepada anak untuk bergaul dengan teman sebayanya
Saat si kecil bersosialisasi, tentu anak
akan menemukan banyak perbedaan serta keragaman yang mungkin terasa aneh bagi
dia.
Nah, disini peran orang tua bahwa keragaman agama, suku, budaya, ras, dan bahasa di Indonesia adalah suatu kekayaan dan keindahan bangsa ini, yang tak perlu dicaci maki namun patut disyukuri.
Harapannya, sang anak mampu menghormati dan menghargai berbagai perbedaan yang dijumpainya.
Nah, disini peran orang tua bahwa keragaman agama, suku, budaya, ras, dan bahasa di Indonesia adalah suatu kekayaan dan keindahan bangsa ini, yang tak perlu dicaci maki namun patut disyukuri.
Harapannya, sang anak mampu menghormati dan menghargai berbagai perbedaan yang dijumpainya.
Anak belajar bersosialisasi sekaligus bertanggung jawab (tugassekolah.com) |
- Mengajak anak untuk membantu pekerjaan rumah sesuai dengan kemampuannya
Anak diajak untuk belajar bertanggungjawab
pada setiap hal yang dilakukan, ada konsekuensi yang harus ditanggung ketika
hal itu tak terealisasi sesuai yang direncanakan.
Terbukti di Jepang, seperti di banyak video yang beredar, kalau sejak anak-anak mereka dididik untuk memilah sampah, mencuci alat makan, dan sebagainya, yang mampu membentuk karakter mereka menjadi sangat bertanggung jawab seperti yang kita lihat dari Negeri Sakura tersebut.
Terbukti di Jepang, seperti di banyak video yang beredar, kalau sejak anak-anak mereka dididik untuk memilah sampah, mencuci alat makan, dan sebagainya, yang mampu membentuk karakter mereka menjadi sangat bertanggung jawab seperti yang kita lihat dari Negeri Sakura tersebut.
Dua hal diatas sebenarnya hanya secuil dari nilai-nilai karakter yang harus dicapai oleh rakyat Indonesia sesuai program dari Kemdikbud (diurutkan mulai gambar ke-1 hingga ke-3), seperti yang digambarkan pada bagan dibawah ini :
1. 4 Dimensi Pengolahan Karakter (Media Komunikasi dan Inspirasi Jendela Pendidikan dan Kebudayaan) |
2. Karakter yang baik secara umum (Media Komunikasi dan Inspirasi Jendela Pendidikan dan Kebudayaan) |
3. 5 Nilai utama masyarakat Indonesia (Media Komunikasi dan Inspirasi Jendela Pendidikan dan Kebudayaan) |
Pada
akhirnya, keberhasilan pendidikan karakter dari orangtua kepada anak juga
bergantung pada bagaimana orangtua dalam memposisikan diri, dalam hal ini
harusnya orangtua hadir sebagai teman/tempat pertama untuk bercerita dan
berdiskusi, sekaligus harus memastikan anak-anaknya berada di lingkungan yang
aman, nyaman, dan menyenangkan. Sebuah
pekerjaan yang tak mudah…
2. Pengenalan potensi
Potensi
perlu dikenali sejak kecil, hal ini bisa untuk mencegah kejadian “salah jurusan”
yang sering menjangkiti kaum milenial saat ini.
Lagi-lagi, orangtua harus berperan aktif dalam mengarahkan minat dan
bakat sang anak (tentu tidak dengan memaksa sesuai keinginan orangtua) agar
tidak menyesal di kemudian hari.
3. Pemahaman mengenai hal yang dipelajari
Dalam
bersekolah, anak harus dididik untuk tidak terpaku pada nilai. Pemahaman, tanggung jawab dan kejujuran saat
menempuh pendidikan itu hal yang utama. Saat
nilai yang diraih itu baik, tentu itu bonus yang menggembirakan bagi anak serta
orangtua.
4. Pengendalian teknologi
Ini
salah satu hal yang sangat krusial.
Teknologi yang sedang berkembang sedemikian liar, tentu idealnya untuk
membantu manusia melakukan pekerjaan dengan lebih mudah, namun oknum-oknum yang
tak bertanggungjawab juga telah memberikan sisi lain berupa dampak negatif dari
kehadiran teknologi, seperti :
- Pornografi
Yang mungkin masih jarang orang tahu adalah
pencegahan pornografi bisa dilakukan melalui aplikasi peramban seperti google chrome dengan mengaktifkan mode terbatas
sehingga secara otomatis memfilter hal-hal yang buruk yang tidak layak dilihat
oleh keluarga kalian.
Stop Pornografi (kompasiana.com) |
- Narkoba (narkotika, psikotropika, dan zat adiktif)
Ayo Perangi Narkoba (voa-islam.com) |
- Berita Hoax
Lagi-lagi orang tua harus berperan, selalu
mengingatkan untuk tabayyun, membaca
dengan seksama (ini pentingnya sejak dini membaca buku), jangan emosional, dan
yang terpenting, mengecek informasi tersebut dari sumber-sumber yang jelas,
kalau sempat tidak hanya 1 sumber, melainkan lebih.
Hoax Bikin Otak Jadi Soak (twitter.com) |
- Radikalisme
Hal ini hanya bisa dicegah dengan edukasi
agama Islam yang sebenarnya dan didorong untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang
positif.
Dengan berbagai
hal diatas, semoga generasi emas 2045 yang memiliki keunggulan kualitas
karakter, literasi dasar, dan kompetensi (berpikir kritis, kreativitas,
komunikasi, dan kolaborasi) seperti yang diharapkan presiden mampu
tercapai. Aamiin…
#SahabatKeluarga #Pendidikan
Sumber Informasi :
Hafidz, N. (2018, Agustus 14). Mendisiplinkan
Anak: Beda Kaki, Beda Sepatu. Retrieved from Sahabat Keluarga kemdikbud
web site:
https://sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id/laman/index.php?r=tpost/xview&id=4937
Jatnika, Y. (2018, Agustus 9). Attachment
Parenting Utamakan Kedekatan Ibu-Anak. Retrieved from Sahabat Keluarga
Kemdikbud Web Site:
https://sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id/laman/index.php?r=tpost/xview&id=4929
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2016,
Desember). Penguatan Pendidikan Karakter. Retrieved from Media
Komunikasi dan Inspirasi Jendela Pendidikan dan Kebudayaan:
http://jendela.kemdikbud.go.id/?key=Penguatan%20Pendidikan%20Karakter:%20Menyiapkan%20Siswa%20dengan%20Karakter%20Mulia%20dan%20Kompetensi%20Abad%2021
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2018, Juli).
Tumbuhkan Karakter Anak dari Kemajumekan Indonesia. Retrieved from
Media Komunikasi dan Inspirasi Jendela Pendidikan dan Kebudayaan:
http://jendela.kemdikbud.go.id/?key=xxv-juli-2018#page-1
Comments
Post a Comment