atau Sang Izrail belum akan mengambil nyawa ini
Atau entahlah :
kalau memang aku dipanggil-Nya
itu semata-mata karena Ia setia menjaga,
dan kalau aku mendadak tiada,
maka itupun karena Ia sungguh Maha Murni
dari kemungkinan lupa menjaga
Nasib seluruh hamba-hamba-Nya,
lalu lintas pertarungan nilai-nilai diantara mereka,
adegan demi adegan yang tak pernah bisa diduga,
semuanya dikendalikan oleh tali-Nya
tanpa pernah kita mengerti
makna aneh penjagaan-Nya
kecuali
kita setia memahami bahasa
dan bentuk-bentuk isyarat-Nya
Sebulat-bulatnya kita menyodorkan
pergelangan tangan kita
untuk dari detik ke detik dipegang-Nya
namun kita tidak lantas tidur nyenyak
sambil menyuruh Tuhan
menjaga gembalaan kambing-kambing hidup kita
yang tak kita pasangkan tali di leher mereka
Tentulah Allah
memang menjaga lalulalang kehidupan
dan gerak gerik alam semesta bahkan dijaga-Nya
agar duri ikan itu tak nyangkut di tenggorokan kita,
kemudian di perintah-Nya
usus-usus untuk memproses
agar bisa kita buang sampah-sampah makanan
demi kesehatan kita
Namun Allah bukan pembantu rumah tangga :
Ia adalah Sang Maha Penjaga,
kita adalah anggota-anggota organisasi-Nya
yang bertugas juga melakukan penjagaan
dengan terus menerus bekerja
meronda kehidupan,
agar berlaku kehendak-Nya,
yang diperuntukkan semata-mata
buat keselamatan kita.
Dikutip dari buku "Syair-Syair Asmaul Husna"
Karya "Emha Ainun Nadjib"
Comments
Post a Comment