Skip to main content

REVIEW BUKU : SURAT KECIL UNTUK NABI

Judul : Surat Kecil Untuk Nabi
Penulis : Fitra Firdaus Aden
Genre : Agama Islam/Motivasi
Penerbit : Citra Risalah
Tahun Terbit : 2012
Tebal Buku : 181 halaman
No ISBN : 978-602-7727-11-3
Harga Buku : 38.500 Rupiah (Tokopedia.com)
 
Cerita Singkat : 

Nabi Muhammad SAW masih hidup? Benarkah itu? Tentu tidak, menurut kebanyakan ulama (jumhur ulama), Rasulullah SAW meninggal pada tanggal 12 Rabi’ul Awwal tahun 11 H atau 8 Juni 632 M dalam usia 63 tahun lebih empat hari.  Namun, boleh saja kita berandai-andai, bagaimana jika Rasul hidup sampai saat ini? Akankah dunia ini menjadi lebih damai? Atau seperti apa? Tentu jika kita percaya mengenai agama Islam, kehadiran Rasul di tengah-tengah kita ini bagai oase di tengah gurun pasir, Rasul bisa sebagai panutan, sandaran untuk tempat curhat, maupun sebagai problem solver untuk kehidupan yang lagi kacau seperti ini.

Takdir tetaplah sebuah takdir, Rasul telah wafat, membuktikan bahwa manusia terbaik pun bisa sakit dan wafat.  Namun, hanya kehadiran secara fisiknya yang tidak lagi bisa kita rasakan, namun ajaran-ajaran Rasul telah diterjemahkan dengan berbagai mahzab dapat terus kita pelajari dan amalkan untuk kehidupan sehari-hari agar kita menjadi pribadi yang bermanfaat untuk sesama serta meninggal dalam keadaan khusnul khatimah, aamiin…

Penulis buku ini dengan keunikannya mencoba menyampaikan dakwah dengan metode berkirim surat yang seakan-akan ditujukan kepada Rasulullah SAW dan dijawab secara langsung oleh Rasul.  

Metode berbeda dalam menyampaikan isi buku penulis yaitu surat menyurat (mamaplus.md)

Permasalahan-permasalahan yang ditanyakan pun relevan dengan masalah-masalah di zaman “now” dan mungkin tidak dikekang oleh zaman, seperti bagaimana menyikapi pertentangan pendapat dengan orang tua, jual beli kredit, sampai topik mengenai berbohong untuk kebaikan.  Masih banyak lagi topik yang dibahas, mulai masalah kehidupan secara utuh hingga masalah ibadah. 

Hal-hal tersebut berusaha dijawab penulis dengan lugas sesuai petunjuk Rasulullah SAW, sungguh buku yang cukup menarik untuk dibaca.  Please read it, bagi yang mau mempelajari lebih dalam tentang Islam terutama mengenai sunah Rasul yang merupakan penjabaran dari ayat-ayat suci Al-Qur’an.


Yang Menarik : 
  • Dari judul dan konsep tulisan yang ditawarkan sudah menarik
  • Isi tulisannya memang layaknya orang berkirim surat dan bercakap-cakap biasa dengan disertai dasar-dasar petunjuk Rasulullah SAW

Yang Terasa Kurang : 
  • Harusnya dibikin yang part 2, dan seterusnya biar lebih menyeluruh topik yang dibahas
 

Comments

Popular posts from this blog

PUISI : AR ROZZAQ (YANG MAHA PENABUR REZEKI)

Andaikan cukup banyak orang  yang bersedia mengisi kehidupan dengan setia mencari bahan untuk mensyukuri kemahakayaan Tuhan Tentulah tak perlu kita bangun gedung yang terlalu tinggi, mesin-mesin industri, alat-alat muluk, konsumsi-konsumsi mewah yang hanya akan menjerat leher sendiri Namun inilah zaman dengan peradaban paling tinggi, di mana kebahagiaan dan kesejahteraan makin jauh untuk bisa digapai Inilah abad dengan kebudayaan paling gemerlap Di mana kesengsaraan manusia telah sampai pada titik paling mutlak dan rohani umat memasuki ruang yang paling gelap Inilah kurun sejarah  di mana rembulan telah bisa dijadikan layang-layang, di mana bumi digenggam cukup dengan alat satu dua inchi, di mana kemampuan perhubungan telah menjadi luas dunia menjadi satu mili, sehingga memungkinkan segala kebobrokan ini ditutup-tutupi. Dikutip dari buku "Syair-Syair Asmaul Husna" Karya "Emha Ainun Nadjib"

PUISI : AL BASHIR (YANG MAHA MELIHAT)

Tiada hal yang perlu kuperlihatkan kepada-Mu, Gustiku, Karena Engkau adalah Melihat itu sendiri, dan kalaupun aku bermaksud memperlihatkan sesuatu kepada-Mu, maka daya memperlihatkan itu pun tak lain adalah milik-Mu Tiada hal yang perlu kusembunyikan dari-Mu, Gustiku, karena setiap ruang persembunyian niscaya milik-Mu jua, dan kalaupun sesekali aku berusaha menyembunyikan sesuatu maka daya menyembunyikan itu hanyalah hasil pencurianku atas hukum-Mu Pernah kupasang topeng-topeng di wajahku, kulapiskan pakaian di badanku, kubungkuskan kepura-puraan  dihamburan kata-kata dan tingkah lakuku Namun selalu, Gustiku, diujung kepengecutan itu, akhirnya kutahu, bahwa kalau diantara selaksa kemungkinan ilmu-Mu, Engkau sediakan juga topeng-topeng penipu, tak lain itu adalah petunjuk agar aku berjuang melepaskan dan mencampakannya : Supaya aku peroleh Engkau Di akhir pengembaraanku. Dikutip dari buku "Syair-Syair Asmaul Husna&

PUISI : AL 'ALIIM (YANG MAHA MENGETAHUI)

Segala peristiwa, bagiku, hanya hampa Engkaulah yang mengajarkan Apakah ia rejeki atau bencana Dungu atau berilmu, bagiku, hanya bisu Engkaulah yang memberitahu Apakah ia sejati atau semu Miskin atau kaya, itu fatamorgana Engkaulah yang membukakan mata Untuk tahu harta yang baka Engkau... Gusti... Bertanya... Kenapa rejeki disebut bencana? Kenapa celaka dipujipuja? Kenapa ilmu menelan manusia? Kenapa miskin dianggap kaya? Kenapa oleh maya terbelalak mata? Beribu orang Gagal memahaminya Aku juga, Gusti, aku juga Namun ada Satu ilmu nyata Jika kepada-Mu kutumpahkan jiwa raga Tak ada bencana tak ada miskin papa Tak pernah sedih, tak sempat sia-sia Sebab Engkaulah Guru Yang Maha. Dikutip dari buku "Syair-Syair Asmaul Husna" Karya "Emha Ainun Nadjib"