diberikan-Nya kekuatan ala kadarnya,
namun tak seorang penyihir pun tahu
bahwa tak pernah ia menyihir siapa pun
kecuali dirinya sendiri.
Bahkan kepada para penguasa,
dianugrahkan-Nya jua pedang dan ilmu
untuk menebaskannya,
namun tak seorang penguasa pun mengerti
bahwa tak pernah ia menguasai siapa pun kecuali ia
dikuasai oleh kekuasaannya sendiri.
Bahkan kepada para penindas, penipu, penjilat
serta sekalian penjahat,
ditaburkan-Nya jua segala batu panah api dan
kebusukan yang diperlukan mereka,
namun tak seorang pun dari mereka menginsafi
bahwa tak siapapun bisa mereka pecundangi
kecuali mereka rajam diri mereka sendiri.
Orang-orang yang disihir
tidaklah tersihir
Orang yang dikuasai
tidaklah terkuasai
Yang ditindas
tidaklah tertindas
Juga yang ditipu, dikelabuhi, dipecundangi
dan dilempari dengan ludah busuk
dan panah-panah api :
serbuan itu ialah piutang demi piutang,
yang membuat derajat mereka makin meninggi.
Bertaburan di atas kepala mereka
kupu-kupu dari surga,
dan mereka syukuri anugerah rahasia itu,
yang berasal dari Allah mereka :
Yang Maha Gagah Perkasa.
Dikutip dari buku "Syair-Syair Asmaul Husna"
Karya "Emha Ainun Nadjib"
Comments
Post a Comment