Skip to main content

REVIEW BUKU : BEKERJA DENGAN HATI NURANI

Cover Buku Bekerja dengan Hati Nurani (dokpri)
Sinopsis Buku Bekerja dengan Hati Nurani (dokpri)

Judul : Bekerja dengan Hati Nurani
Penulis : Akh. Muwafik Saleh, S.Sos., M.Si.
Genre : Psikologi
Penerbit : Erlangga
Tahun Terbit : Cetakan ke-1, 2009
Tebal Buku : 293 halaman
No ISBN : 978-979-033-846-3
Harga Buku : 58.000 Rupiah diskon 15% jadi 49.300 (yes24.co.id) 

 
Cerita Singkat :
Be a spiritual worker
Bekerja yang tak hanya mencari materi
Tapi dengan kesadaran diri tuk mengabdi
Menggunakan kekuatan syukur
Tak hanya saat menerima pemberian
Namun memakai segala kekuatan
Kekuatan fisik hingga jiwa
Tuk kemanfaatan bangsa
That’s how the truth of syukur 

Puisi tentang hati (dokpri)
Puisi tentang hati (dokpri)

Dengan bekerja, seseorang/bangsa akan terlihat terhormat di mata orang/bangsa lain, karena dengan tangannya sendiri mereka mampu bertahan hidup maupun menelurkan inovasi-inovasi mutakhir yang berguna bagi umat kebanyakan.  Namun, pekerja dengan model seperti apa yang dibutuhkan di zaman yang penuh fitnah ini?

Spiritual Worker.  Bekerja dengan kesadaran spiritual adalah jawabannya.  Give the best for the responsibilities that you hold, not just for income, but more than that.  Mengeluarkan segala daya dan upaya untuk kebaikan (jihad).  Tak juga memandang rezeki dengan sempit (hanya berupa uang dan materi).

Nah, kecerdasan emosional lah yang berpengaruh penting disini, bagaimana sikap kita dalam memandang hidup yang sementara ini.  Diperkuat dengan fakta dalam buku ini, bahwa, kontribusi maksimal kecerdasan intelektual (IQ) ternyata hanyalah sekitar 20% dalam menentukan kesuksesan hidup seseorang, sisanya (80%) ditentukan kecerdasan emosional (menurut Daniel Goleman).

Kita dapat melihat dari contoh-contoh pemimpin dunia yang tetap rendah hati walaupun sangat kaya.   
Siapa yang tak tahu sepeda motor merk Honda?  Sang pemimpin tertinggi, Soichiro Honda, dikenal sangatlah sederhana, tinggal di rumah yang biasa, tak punya harta pribadi dan tak memberikan warisan, kecuali ilmu tentang bagaimana hidup mandiri di dunia bisnis.  

Bagaimana kalau Microsoft? Siapa yang tak memakai laptop/PC dengan OS dari perusahaan itu? Ternyata, Bill Gates, the leader, menyumbang 40% keuntungan bersih untuk kemanusiaan.  Inspiratif bukan?

Yang paling penting adalah ketika bekerja dengan kesadaran spiritual, seseorang selalu merasa dilihat, dinilai, dan diawasi oleh Allah SWT sehinigga tidak membutuhkan penilaian dari manusia.   Misteri how to be a spiritual worker mampu dijelaskan buku ini secara runtut sampai ke titik dimana kalian mampu memahami relevansi antara bekerja dan rezeki dalam Islam. 

Dokter, Tukang Sampah, Insinyur, sampai Tukang Tambal Ban, semua bisa membaca buku ini.  Okay, Selamat membaca…


Puisi tentang perubahan (dokpri)
Puisi tentang perubahan (dokpri)


Yang Menarik : 
  • Menjelaskan perspektif baru sebagai pekerja 
  • Menjelaskan makna bersyukur yang kebanyakan kurang dipahami orang secara mendalam 
  • Yang selalu aku suka adalah mengambil beberapa teori langsung dari Al-Qur’an dan Hadits 
  • Ada beberapa diagram, kisah dan puisi yang sedikit banyak memudahkan kalian memahami konten yang dijelaskan

Comments

Popular posts from this blog

PUISI : AR ROZZAQ (YANG MAHA PENABUR REZEKI)

Andaikan cukup banyak orang  yang bersedia mengisi kehidupan dengan setia mencari bahan untuk mensyukuri kemahakayaan Tuhan Tentulah tak perlu kita bangun gedung yang terlalu tinggi, mesin-mesin industri, alat-alat muluk, konsumsi-konsumsi mewah yang hanya akan menjerat leher sendiri Namun inilah zaman dengan peradaban paling tinggi, di mana kebahagiaan dan kesejahteraan makin jauh untuk bisa digapai Inilah abad dengan kebudayaan paling gemerlap Di mana kesengsaraan manusia telah sampai pada titik paling mutlak dan rohani umat memasuki ruang yang paling gelap Inilah kurun sejarah  di mana rembulan telah bisa dijadikan layang-layang, di mana bumi digenggam cukup dengan alat satu dua inchi, di mana kemampuan perhubungan telah menjadi luas dunia menjadi satu mili, sehingga memungkinkan segala kebobrokan ini ditutup-tutupi. Dikutip dari buku "Syair-Syair Asmaul Husna" Karya "Emha Ainun Nadjib"

PUISI : AL BASHIR (YANG MAHA MELIHAT)

Tiada hal yang perlu kuperlihatkan kepada-Mu, Gustiku, Karena Engkau adalah Melihat itu sendiri, dan kalaupun aku bermaksud memperlihatkan sesuatu kepada-Mu, maka daya memperlihatkan itu pun tak lain adalah milik-Mu Tiada hal yang perlu kusembunyikan dari-Mu, Gustiku, karena setiap ruang persembunyian niscaya milik-Mu jua, dan kalaupun sesekali aku berusaha menyembunyikan sesuatu maka daya menyembunyikan itu hanyalah hasil pencurianku atas hukum-Mu Pernah kupasang topeng-topeng di wajahku, kulapiskan pakaian di badanku, kubungkuskan kepura-puraan  dihamburan kata-kata dan tingkah lakuku Namun selalu, Gustiku, diujung kepengecutan itu, akhirnya kutahu, bahwa kalau diantara selaksa kemungkinan ilmu-Mu, Engkau sediakan juga topeng-topeng penipu, tak lain itu adalah petunjuk agar aku berjuang melepaskan dan mencampakannya : Supaya aku peroleh Engkau Di akhir pengembaraanku. Dikutip dari buku "Syair-Syair Asmaul Husna&

PUISI : AL 'ALIIM (YANG MAHA MENGETAHUI)

Segala peristiwa, bagiku, hanya hampa Engkaulah yang mengajarkan Apakah ia rejeki atau bencana Dungu atau berilmu, bagiku, hanya bisu Engkaulah yang memberitahu Apakah ia sejati atau semu Miskin atau kaya, itu fatamorgana Engkaulah yang membukakan mata Untuk tahu harta yang baka Engkau... Gusti... Bertanya... Kenapa rejeki disebut bencana? Kenapa celaka dipujipuja? Kenapa ilmu menelan manusia? Kenapa miskin dianggap kaya? Kenapa oleh maya terbelalak mata? Beribu orang Gagal memahaminya Aku juga, Gusti, aku juga Namun ada Satu ilmu nyata Jika kepada-Mu kutumpahkan jiwa raga Tak ada bencana tak ada miskin papa Tak pernah sedih, tak sempat sia-sia Sebab Engkaulah Guru Yang Maha. Dikutip dari buku "Syair-Syair Asmaul Husna" Karya "Emha Ainun Nadjib"