Skip to main content

REVIEW BUKU : PENGEN JADI BAIK 1

Cover Buku Pengen Jadi Baik 1
Komentar Buku Pengen Jadi Baik 1

Judul : Pengen Jadi Baik 1
Penulis : SQU
Genre : Komik Islami
Penerbit : Zahira
Tahun Terbit : Cetakan ke-5, September 2015
Tebal Buku : 168 halaman
No ISBN : 978-602-1258-93-4
Harga Buku : 40.500 (tokobukucordoba.com)


Cerita Singkat :
Kisah yang dibawakan
Lewat komik yang menyenangkan
Tak terkesan menggurui
Tapi patut tuk dicermati

Ingin jadi baik? Siapa sih yang nggak mau jadi orang baik? Judul simpel tapi pasti membuat orang tertarik. Mengungkap kisah sehari-hari dalam sebuah komik bertema Islam membuat buku ini layak dibaca semua kalangan, tidak hanya untuk anak-anak (karena komik selama ini terkesan hanya untuk anak-anak, hehehe)
Perkenalan tokoh (dokpri)
Perkenalan tokoh (dokpri)

Bercerita tentang perjalanan hidup sebuah keluarga kecil, yaitu Abah, Mama K, dan Kevin (yang sepertinya terinspirasi dari kisah perjalanan hidup komikus sendiri).  Abah adalah seorang Pegawai Negeri Sipil yang selalu berpindah-pindah tugas (mutasi) ke berbagai kota di Indonesia.

Di setiap perjalanannya selalu ada cerita menarik yang bisa kita ambil sisi positifnya seperti kebiasaan senyum kepada orang lain.  Tidak lupa ada sentilan-sentilan seperti masih seringnya kita lupa berdo’a saat akan melakukan sesuatu yang dikemas dari sudut pandang yang lucu.
Konten corat-coret tentang sentilan singkat diluar cerita utama (dokpri)
Konten corat-coret tentang sentilan singkat diluar cerita utama (dokpri)


Kalau kalian membaca buku ini, pasti pernah (bahkan sering kalau aku pribadi) flashback ke hal sama yang pernah terjadi dalam diriku sendiri.  Kadang tersenyum geli, kadang berpikir “o ya ya, bener juga nih” dan ekspresi-ekspresi lainnya.

Buku ini cocok dibaca saat kalian “ngopi” sambil istirahat sehabis sekolah, kuliah, maupun kerja.  Refreshing otak yang tak menjemukkan. So, tunggu apalagi, Selamat membaca…


Yang Menarik : 
  • Potret kehidupan sehari-hari muslim dari sudut pandang lain 
  • Ada hadits Nabi yang menyertai setiap perilaku

Salah satu pesan : selalu berikan udzur/positive thinking terhadap orang lain (dokpri)
Salah satu pesan : selalu berikan udzur/positive thinking terhadap orang lain (dokpri)


Yang Terasa Kurang/Saran :
  • Dari kualitas gambar sudah cukup menarik dan menggambarkan dengan baik, walaupun masih belum setara dengan Detective Conan (komik favoritku), yang penting substansinya, hehehe

Comments

Popular posts from this blog

PUISI : AR ROZZAQ (YANG MAHA PENABUR REZEKI)

Andaikan cukup banyak orang  yang bersedia mengisi kehidupan dengan setia mencari bahan untuk mensyukuri kemahakayaan Tuhan Tentulah tak perlu kita bangun gedung yang terlalu tinggi, mesin-mesin industri, alat-alat muluk, konsumsi-konsumsi mewah yang hanya akan menjerat leher sendiri Namun inilah zaman dengan peradaban paling tinggi, di mana kebahagiaan dan kesejahteraan makin jauh untuk bisa digapai Inilah abad dengan kebudayaan paling gemerlap Di mana kesengsaraan manusia telah sampai pada titik paling mutlak dan rohani umat memasuki ruang yang paling gelap Inilah kurun sejarah  di mana rembulan telah bisa dijadikan layang-layang, di mana bumi digenggam cukup dengan alat satu dua inchi, di mana kemampuan perhubungan telah menjadi luas dunia menjadi satu mili, sehingga memungkinkan segala kebobrokan ini ditutup-tutupi. Dikutip dari buku "Syair-Syair Asmaul Husna" Karya "Emha Ainun Nadjib"

PUISI : AL 'ALIIM (YANG MAHA MENGETAHUI)

Segala peristiwa, bagiku, hanya hampa Engkaulah yang mengajarkan Apakah ia rejeki atau bencana Dungu atau berilmu, bagiku, hanya bisu Engkaulah yang memberitahu Apakah ia sejati atau semu Miskin atau kaya, itu fatamorgana Engkaulah yang membukakan mata Untuk tahu harta yang baka Engkau... Gusti... Bertanya... Kenapa rejeki disebut bencana? Kenapa celaka dipujipuja? Kenapa ilmu menelan manusia? Kenapa miskin dianggap kaya? Kenapa oleh maya terbelalak mata? Beribu orang Gagal memahaminya Aku juga, Gusti, aku juga Namun ada Satu ilmu nyata Jika kepada-Mu kutumpahkan jiwa raga Tak ada bencana tak ada miskin papa Tak pernah sedih, tak sempat sia-sia Sebab Engkaulah Guru Yang Maha. Dikutip dari buku "Syair-Syair Asmaul Husna" Karya "Emha Ainun Nadjib"

PUISI : AL BASHIR (YANG MAHA MELIHAT)

Tiada hal yang perlu kuperlihatkan kepada-Mu, Gustiku, Karena Engkau adalah Melihat itu sendiri, dan kalaupun aku bermaksud memperlihatkan sesuatu kepada-Mu, maka daya memperlihatkan itu pun tak lain adalah milik-Mu Tiada hal yang perlu kusembunyikan dari-Mu, Gustiku, karena setiap ruang persembunyian niscaya milik-Mu jua, dan kalaupun sesekali aku berusaha menyembunyikan sesuatu maka daya menyembunyikan itu hanyalah hasil pencurianku atas hukum-Mu Pernah kupasang topeng-topeng di wajahku, kulapiskan pakaian di badanku, kubungkuskan kepura-puraan  dihamburan kata-kata dan tingkah lakuku Namun selalu, Gustiku, diujung kepengecutan itu, akhirnya kutahu, bahwa kalau diantara selaksa kemungkinan ilmu-Mu, Engkau sediakan juga topeng-topeng penipu, tak lain itu adalah petunjuk agar aku berjuang melepaskan dan mencampakannya : Supaya aku peroleh Engkau Di akhir pengembaraanku. Dikutip dari buku "Syair-Syair Asmaul Husna...