bukan sekedar tak tertandingi,
sebab siapa musuh yang berani datang kepada-Mu
memerangi sebab segala pendengaran,
milik siapa pun,
hanya Engkau jua satu-satunya yang memberi
Ilmu Maha Mendengar yang Engkau miliki Gusti,
bukan sekedar tak mampu kami pahami :
bahkan
hakekat pendengaran kami sendiri
tak pernah bisa kami telusuri
Dengan telinga kami mendengarkan semua
keributan dunia ini,
tetapi sahabat-sahabat kami yang tuli
lebih mampu mendengar suara sejati
Dari saat ke saat
kami setia mendengarkan setiap bunyi,
tetapi diam-diam
Engkau mengajari bahwa suara yang sesungguhnya
terdapat dalam sunyi
Gusti...
O...
Gusti
Betapa tuli pendengaran kami!
Perkenankan, jika mungkin, di hari nanti
Kami bisa mendengar
tidak dengan telinga kami yang amat terbatas ini,
perkenankan juga kami
mendengarkan tidak hanya suara-suara,
yang amat sering menjebak jiwa dungu ini,
tetapi juga mendengarkan apa pun saja :
cahaya, inti warna, sepi
atau bisikan-Mu yang tiada terperi
Dikutip dari buku "Syair-Syair Asmaul Husna"
Karya "Emha Ainun Nadjib"
Comments
Post a Comment