![]() |
Peruntukkan Tabungan (olympicresidence-sentul.com) |
Hidup ini penuh kejutan
Entah buruk atau menyenangkan
Kalau tidak engkau persiapkan
Siap-siap dengan kesengsaraan
Hidup ini tidak abadi
Tapi, egoisme sedang menjadi-jadi
Makan dan nongki-nongki jadi hobi
Tabungan pun guna muasin batin sendiri
Yuk nabung
Yang tak hanya jadi pemuas hasrat diri
Karena harta tak dibawa mati
Namun jadikan harta yang mensucikan hati
Yuk nabung
Nabung yang berfaedah
Karena berbagi itu indah
Karena tak selamanya hidupmu sumringah
Kalau tidak engkau persiapkan
Siap-siap dengan kesengsaraan
Hidup ini tidak abadi
Tapi, egoisme sedang menjadi-jadi
Makan dan nongki-nongki jadi hobi
Tabungan pun guna muasin batin sendiri
Yuk nabung
Yang tak hanya jadi pemuas hasrat diri
Karena harta tak dibawa mati
Namun jadikan harta yang mensucikan hati
Yuk nabung
Nabung yang berfaedah
Karena berbagi itu indah
Karena tak selamanya hidupmu sumringah
#NabungVersusKonsumsi
Alhamdulillah, bersyukur banget, sejak
kecil aku sudah diarahkan ibu untuk menabung receh demi receh, buat masa
depanku, kata ibuku. Bahkan, tempatku
menabung dulu yang terbuat dari kaleng susu masih aku simpan sampai sekarang.
![]() |
Tempatku menabung sedari kecil (dokpri) |
Ternyata ada efek lain dari budaya
menabungku dulu itu, jadi bisa mengatur alur keuangan sendiri secara teratur
dan tentunya mampu mengerem budaya konsumtif yang sedang galak belakangan ini.
Budaya konsumtif? Yap, di era digital seperti saat ini, saat jarak antar manusia sudah tak jadi penghalang, bisnis-bisnis baru pun bermunculan sedemikian derasnya. Ditunjang dengan toko online/marketplace, semakin mudah kita melihat-lihat barang hanya dengan duduk dan klik-klik lewat jari-jari kita.
Kalau menurutku, seandainya membeli produk lokal masih okelah. Tapi, realitanya bagaimana? Dikutip dari Channel Youtube CNN Indonesia, data dari Bappenas menunjukkan kalau pertumbuhan barang konsumsi impor di dalam negeri meningkat drastis, dari -15% tahun 2016, melonjak menjadi 26% di awal tahun 2018.
Diakui juga oleh CEO Blibli.com Kusumo Martanto, bahwa dari 2,5 juta barang yang dijual saat ini, hanya sekitar 50 ribu-100 ribu produk lokal yang beredar. Artinya, kita bikin negara lain makin kaya dan tersenyum bahagia, hehehe…
Budaya konsumtif? Yap, di era digital seperti saat ini, saat jarak antar manusia sudah tak jadi penghalang, bisnis-bisnis baru pun bermunculan sedemikian derasnya. Ditunjang dengan toko online/marketplace, semakin mudah kita melihat-lihat barang hanya dengan duduk dan klik-klik lewat jari-jari kita.
Kalau menurutku, seandainya membeli produk lokal masih okelah. Tapi, realitanya bagaimana? Dikutip dari Channel Youtube CNN Indonesia, data dari Bappenas menunjukkan kalau pertumbuhan barang konsumsi impor di dalam negeri meningkat drastis, dari -15% tahun 2016, melonjak menjadi 26% di awal tahun 2018.
Diakui juga oleh CEO Blibli.com Kusumo Martanto, bahwa dari 2,5 juta barang yang dijual saat ini, hanya sekitar 50 ribu-100 ribu produk lokal yang beredar. Artinya, kita bikin negara lain makin kaya dan tersenyum bahagia, hehehe…
#NabungItuKeren
Nah, kalau dilihat dari data dan fakta
diatas, apa nggak lebih baik di keep uangnya
untuk keperluan yang lebih urgent dan
penting? Tentu nabungnya di bank yang
bekerjasama dengan LPS (Lembaga Penjamin Simpanan) dong, seperti aku nih.
Tak perlu khawatir lagi menabung di bank (dokpri)
Biar nggak ketar-ketir lagi kalau
semisal terjadi hal-hal yang tidak diinginkan pada bank tempat kita nabung. Karena, jika sesuai syarat, LPS berani
menjamin simpanan dana masyarakat di bank hingga 2 MILIAR RUPIAH, PER NASABAH, PER BANK. Mantap!!!
Okay, Kembali ke topik, banyak
kisah-kisah inspiratif dalam menabung yang membuktikan kalau #NabungItuKeren, salah
satunya adalah cerita dari Semarang ini.
![]() |
Perjuangan sebuah keluarga untuk meraih mimpinya ke tanah suci dengan menabung (news.detik.com) |
Seorang Kakek 64 tahun, Safuan Aziz yang
“maaf” hanya sebagai tukang tambal ban bisa mewujudkan mimpi beliau dan
istrinya (yang kerja di pabrik) untuk beribadah ke tanah suci. Bermodalkan niat dan tekad sejak tahun 2008,
beliau dan istri menyisihkan sedikit demi sedikit hartanya hingga cukup untuk mengunjungi
rumah Allah SWT. Amazing right… Bahwa di setiap niat baik pasti ada jalan.
#NabungItuKeren bukan hanya buat ibadah,
apalagi buat kaum milenial. Bisa untuk
keperluan-keperluan pribadi seperti rumah, kendaraan, dan lain sebagainya. Fakta menarik mengenai kaum milenial yang
berpotensi jadi gelandangan, What?
Gelandangan? Serius? Ya, silahkan disimak di info bawah ini :

3 Fakta bahwa Generasi Milenial Berpotensi Jadi 'Gelandangan' (instagram @lps_idic)
Nah, dari fakta diatas, makin mikir-mikir nggak kalian buat buang-buang duit?
#BerbagiItuLebihKeren
Wait, tunggu dulu. Biasanya secara teori, kita membagi anggaran di tabungan kita menjadi 4/5 pos, seperti kesehatan, pendidikan, pernikahan, liburan, dan umrah/haji. Ini biasanya, bagaimana dengan yang tak biasa? Tambahkanlah pos ke-6 untuk menaikkan level kita dalam menabung, seperti pos sosial, kemanusiaan, berbagi, atau apalah namanya. Kenapa hal ini juga concern-ku dalam tulisan ini?
Indonesia, negeri yang dibangun dengan tumpah darah, negeri penuh keberagaman, dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Dana (bukan Pulau Rote ya ujung selatan Indonesia). Semua bergotong-royong sampai rela mati demi membuat negeri ini merdeka, menanggalkan segala perbedaan yang ada di tengah-tengah mereka.
![]() |
Kata-Kata penyemangat bagi kita untuk berbuat yang terbaik bagi negeri ini (manusiaberdosa.wordpress.com) |
Perjuangan mereka seharusnya
mengingatkan kita bahwa kita semua satu saudara. Saat saudara sedang sakit, harusnya kita juga
merasa sakit. Seperti peristiwa gempa
di Lombok yang baru saja terjadi. Kejadian
seperti itu siapa yang bisa mencegah? Bayangkan kalau kalian ada disana? Nah, apa
yang kita bisa lakukan jika tidak bisa turun langsung ke lapangan? Tentunya
donasi dong dari tabungan kita.
Dengan berbagi, kesenjangan antar
masyarakat Indonesia yang semakin meruncing juga bisa teratasi. Dengan berbagi, segala hal yang terlihat tak
mungkin bisa jadi mungkin. Apalagi berbagi
sekarang telah dipermudah oleh beberapa lembaga penggalangan dana yang bergerak
di bidang kemanusiaan seperti Siapapeduli.id, Aksi Cepat Tanggap (ACT) sampai
Kitabisa.com. So, tunggu apalagi, #NabungItuKeren #BerbagiItuLebihKeren
![]() |
Caption bencana gempa di Lombok (instagram @actforhumanity) |
![]() |
Caption anak yang sedang menderita penyakit leukimia (instagram @siapapeduli.id) |
![]() |
Caption saat atlet yang telah mengharumkan nama bangsa tak mempunyai biaya untuk mengobati anaknya (instagram @kitabisa.com) |
Sumber Informasi :
CNN Indonesia. (2018, Juli 25). Barang Impor
'Menjamur' di E-Commerce Indonesia. Retrieved from CNN Indonesia Youtube
Channel: https://www.youtube.com/watch?v=GyewJd68odw
CNN Indonesia. (2018, Juli 26). Penduduk Miskin
& Ketimpangan Indonesia. Retrieved from CNN Indonesia Youtube
Channel: https://www.youtube.com/watch?v=ZukM1ag2OlM
Riyandi, S. (2018, Februari 02). Bos Blibli Akui
E-Commerce Kebanyakan Jual Barang Impor. Retrieved from JawaPos Web site:
https://www.jawapos.com/ekonomi/02/02/2018/bos-blibli-akui-e-commerce-kebanyakan-jual-barang-impor
Comments
Post a Comment