Wah, nggak
terasa, Piala Dunia udah sampek puncaknya, dan ternyata prediksiku banyak yang
salah, wkwkwk… Piala Dunia 2018 ini
memang penuh dengan kejutan, parah deh. Mungkin aku rangkum beberapa kejutan
itu, check this out :
- Jerman tumbang di fase grup, juru kunci lagi, seperti mengulang kutukan Juara Dunia di 3 dari 4 edisi terakhir sebelum Piala Dunia ini, dimana Prancis tahun 2002, Italia tahun 2010, dan Spanyol tahun 2014 tumbang di fase grup dengan status juara bertahan Piala Dunia edisi sebelumnya, hanya Brazil di tahun 2006 yang lolos dari kutukan, hehehe…
- Tim-tim yang diunggulkan lewat fase grup dengan mudah seperti Portugal dan Spanyol di grup B, serta Argentina di grup D ternyata mendapat perlawanan sengit dari tim-tim semenjana seperti Iran di grup B serta Islandia, dan Nigeria di grup D
- Banyak tim yang mengandalkan compact defense dan counter attack membuat pertandingan sedikit membosankan tapi hasil-hasilnya jadi mengejutkan
- Spanyol yang kalah dari tuan rumah di 16 besar (mungkin karena pergantian pelatih H-2 Piala Dunia 2018).
- Argentina dengan Lionel Messinya dan Portugal dengan Cristiano Ronaldonya tidak mampu berbuat banyak dengan hanya mampu meloloskan negara masing-masing ke 16 besar
- Brazil yang secara mengejutkan kalah dari Belgia di perempat final padahal mereka adalah kandidat juara.
- Inggris dengan skuad young guns-nya ternyata mampu melewati kutukan adu penalti padahal dalam sejarahnya, mereka sering gagal dalam adu penalti di turnamen mayor
- Yang paling mengejutkan tentu lolosnya Kroasia ke partai final untuk pertama kalinya dalam sejarah (dengan semangat spartannya, skill individu pemain plus sedikit keberuntungan sampai melewati 2 kali adu penalti di babak 16 besar dan perempat final serta 1 kali extra time di semifinal)
Nah akhirnya,
Final Piala Dunia kali ini akhirnya mempertemukan Prancis dengan Kroasia. Tentu sebagai orang normal, Prancis pastinya
lebih diunggulkan, ada beberapa faktor :
- Mereka melewati tim-tim yang bisa dikatakan cukup berat, mulai dari Argentina, Uruguay, hingga Belgia, dengan waktu normal lagi
- Pemain-pemain muda penuh talenta dan merata di setiap lini diimbangi dengan stamina yang luar biasa karena tidak pernah melewati extra time menjadi nilai plus lain
- Didier Deschamps adalah pelatih dengan mental juara karena pernah membawa Prancis juara Piala Dunia tahun 1998
- Kroasia pasti kelelahan karena melewati 2 kali adu penalti dan 1 kali extra time sepanjang fase knockout, apalagi usia pemain-pemain mereka kebanyakan sudah cukup uzur
- Kroasia melewati lawan yang sebenarnya tidak sekuat lawan-lawan Prancis di fase knockout, yaitu Denmark, Rusia, dan terakhir Inggris, jadi belum terlalu teruji lawan yang benar-benar kuat
Tapi, Kroasia
sebagai kuda hitam tentu tidak bisa diremehkan, beberapa faktor di bawah ini
membuktikannya :
- Pemain-pemain seperti Mario Mandzukic, Luca Modric, dan Ivan Rakitic adalah pemain-pemain bermental juara yang telah ditempa di klub-klub hebat seperti Juventus, Real Madrid dan Barcelona, sehingga mentalitas mereka mampu membangkitkan kekuatan Kroasia
- Kalau sampai perpanjangan waktu apalagi adu penalti (faktor kiper sangat menentukan), tentu Kroasia lebih berpengalaman dan lebih siap dibanding Prancis
- Prancis baru saja memiliki memori buruk di final Euro 2016, dimana mereka kalah melawan Portugal yang bermain mirip dengan Kroasia, walaupun tidak memiliki pemain pembeda seperti CR7
Yap, itu saja
analisa #soktahu ku hari ini, selamat menonton Final Piala Dunia, semoga
menarik dan dramatis, hehehe…
Comments
Post a Comment