
Judul : Presiden
Guyonan
Penulis : Butet
Kartaredjasa
Genre : Sosial
Budaya
Penerbit : Noura
Books (PT Mizan Publikas)
Tahun Terbit :
2013
Tebal Buku : 268
halaman
No ISBN : 978-602-7816-36-7
Harga Buku : 49.000
Rupiah (mizanstore.com)
Cerita Singkat :
Buku
menguning saking kotornya
Padahal,
buku itu jendela dunia
Celathu
itu tokoh rekaannya
Hobinya,
kritik sosial dengan gaya
Yap,
Celathu adalah tokoh utama dari buku karya Butet Kartaredjasa, seorang aktor
asal kota Gudeg yang sudah malang melintang di dunia pertelevisian dan
teater. Celathu itu bahasa Jawa, yang
artinya kurang lebih berujar atau menyahut atau nyeletuk atau menyambar
omongan. Mungkin kadang kita dengar
kata-kata celetukan, yaa mirip-mirip dengan itulah artinya.
Bagi
yang berlangganan surat kabar Suara
Merdeka, mungkin juga pernah tahu, kalau ada Tokoh Celathu, yang memang
lahir darisana sejak awal September 2007.
Dari
awal aku baca, ternyata ekspektasiku kalau lihat judul Presiden Guyonan sedikit
berbeda dengan inti dari buku ini, tapi tidak banyak. Dari awal pandanganku memperkirakan buku ini
murni membahas tentang presiden dan kepemimpinan, tapi ternyata kurang tepat,
ada pembahasan hal-hal yang tak terduga diluar 2 hal itu. Seperti soal baliho, amnesia, sampai perut??
Bayangin, wkwkwk…
Celathu
tidak sendiri, dia sebenarnya adalah seorang kepala keluarga. Mulai dari celathu, istri, hingga anak-anaknya,
semuanya gila, wkwkwk… Mereka sepertinya memang ditakdirkan hidup untuk
menyindir, dengan bahasa-bahasa yang nggak menohok alias implisit, nih
contohnya :
“Dikiranya sebagai menantu cucu tokoh besar, secara otomatis dia akan kecipratan wibawa dan karisma pahlawan bangsa itu.” -Celathu
Jujur,
aku suka hal-hal kayak gini, hehehe… Yap, itu salah satu contoh yang terjadi di
Indonesia hari ini, terutama kalau lagi jaman-jamannya pemilihan umum (pemilu),
wah udah deh, parah!!! Okedeh, dijamin bagi yang suka mengkritik tapi tidak mau
yang dikritik nggak sakit hati, baca buku ini itu salah satu caranya, hahaha….
Yang Menarik :
- Keluarga yang menarik, punya cara pandang masing-masing dalam mengkritik atau menganalisa sesuatu
- Bisa belajar cara mengkritik yang baik
- Cocok bagi semua kalangan hari ini, karena politik itu wajib dipelajari agar kita tidak dibohongi oleh penguasa alias segala hal ditentukan oleh yang namanya perpolitikan
Comments
Post a Comment