Skip to main content

#SOKTAHU : PEMILIHAN LEGISLATIF (PILEG) 2019

Pileg 2019 (harianmomentum.com)

Pileg…
Bersaing merebut kursi panas
Demi kuasa teratas
Dari tempat yang terbatas

DPR…
Kumpulan orang-orang hebat
Berjuang atas nama rakyat
Janganlah jadi orang jahat

 

Hai Wakil Rakyat… 
Siapa sih yang nggak tahu lagu ikonik di video atas? Sebuah keresahan seorang manusia akan organisasi yang katanya mewakili rakyat.  Sebenarnya aku yakin mereka itu orang-orang terpilih dan hebat yang mampu memperjuangkan nasib rakyat lewat jalur legislasi (pembuatan aturan). 

Tapi, kepercayaan itu semakin hari semakin disalahgunakan, kalau dulu kita lihat wakil rakyat saat sidang ada yang tidur, main hp, mbolos, sampai ada skandal “maaf” seks.  Kini, rakyat diminta mengelus dada kembali, kartu tanda penduduk yang jelas-jelas wajib dimiliki rakyat dan hak setiap warga negara Indonesia tega-teganya dikorupsi dengan salah satu pemeran utamanya itu ketua DPR yaitu Setya Novanto, gile dah…

Manusia dengan gaji selangit, kinerja sedikit (nasional.tempo.co/Dhemas Reviyanto)

Padahal, dengan gaji yang sudah selangit (menurut riset tim mata najwa, anggota DPR bisa mengantongi hingga ±55 juta/bulan plus saat masa reses [berkunjung ke dapil selama 2-4 minggu] sebanyak 4-5 kali dapat lagi fresh money ±30 juta per kunjungan), masih aja terus merasa kurang, kesenjangan pun terus dipupuk justru oleh wakil rakyat itu sendiri.

Kinerja juga pas-pasan (menurut riset tim mata najwa, pada tahun 2017, total hanya 6 RUU disahkan dari 50 Prolegnas Prioritas tahun 2017), lantas bagaimana cara kita menilai kinerja DPR? Apa yang mau ditagih dari mereka? Yaa jangan salah kalau citra DPR jadi sedemikian buruk sekarang.

Apatis dengan politik bukan pilihan, wahai anak muda (persmangalam.com/D.Y. Novitasari)
Apatis dengan politik bukan pilihan...
Nah, sekarang pertanyaannya, bagaimana dengan pemilihan legislatif (pileg) tahun 2019? Masihkah kita mau dibodohi oleh orang yang katanya mewakili rakyat, membawa nama rakyat saat berorasi, semua yang dilakukan untuk kepentingan rakyat katanya…

Dengan informasi yang semakin transparan tentang caleg, yaa kita atau bahasa kerennya dijuluki dengan konstituen wajib melihat 3 unsur minimal dalam setiap caleg, yaitu integritas, rekam jejak, dan kapabilitas. 

Selain kita bisa tau dari media-media mainstream di televisi, kini ada website namanya wikidpr.org yang membeberkan dengan cukup lengkap terutama mengenai rekam jejak dari anggota DPR yang sedang menjabat pada periode 2014-2019 (yang pasti kebanyakan akan maju kembali di pileg tahun depan).  So, There is no more reason for you who are difficult to find information about our legislator candidates.  Please, don’t be apathetic with politics, my friend.   

Dengan trademark buruk dari DPR, pasti tetap ada lilin di tengah kegelapan, yang menerangi DPR di kala suram.  Whichever do you come from, The next 5 years are in their hands.  Let’s learn, listen, and watch who represents you, and choose wisely for your country. 

Kenali Calon Pilihan Anda, Pilihlah Dengan Bijak (Antara/Rahmad) 

Sumber Informasi : 

Mata Najwa
CNN Indonesia

Comments

Popular posts from this blog

PUISI : AR ROZZAQ (YANG MAHA PENABUR REZEKI)

Andaikan cukup banyak orang  yang bersedia mengisi kehidupan dengan setia mencari bahan untuk mensyukuri kemahakayaan Tuhan Tentulah tak perlu kita bangun gedung yang terlalu tinggi, mesin-mesin industri, alat-alat muluk, konsumsi-konsumsi mewah yang hanya akan menjerat leher sendiri Namun inilah zaman dengan peradaban paling tinggi, di mana kebahagiaan dan kesejahteraan makin jauh untuk bisa digapai Inilah abad dengan kebudayaan paling gemerlap Di mana kesengsaraan manusia telah sampai pada titik paling mutlak dan rohani umat memasuki ruang yang paling gelap Inilah kurun sejarah  di mana rembulan telah bisa dijadikan layang-layang, di mana bumi digenggam cukup dengan alat satu dua inchi, di mana kemampuan perhubungan telah menjadi luas dunia menjadi satu mili, sehingga memungkinkan segala kebobrokan ini ditutup-tutupi. Dikutip dari buku "Syair-Syair Asmaul Husna" Karya "Emha Ainun Nadjib"

PUISI : AL BASHIR (YANG MAHA MELIHAT)

Tiada hal yang perlu kuperlihatkan kepada-Mu, Gustiku, Karena Engkau adalah Melihat itu sendiri, dan kalaupun aku bermaksud memperlihatkan sesuatu kepada-Mu, maka daya memperlihatkan itu pun tak lain adalah milik-Mu Tiada hal yang perlu kusembunyikan dari-Mu, Gustiku, karena setiap ruang persembunyian niscaya milik-Mu jua, dan kalaupun sesekali aku berusaha menyembunyikan sesuatu maka daya menyembunyikan itu hanyalah hasil pencurianku atas hukum-Mu Pernah kupasang topeng-topeng di wajahku, kulapiskan pakaian di badanku, kubungkuskan kepura-puraan  dihamburan kata-kata dan tingkah lakuku Namun selalu, Gustiku, diujung kepengecutan itu, akhirnya kutahu, bahwa kalau diantara selaksa kemungkinan ilmu-Mu, Engkau sediakan juga topeng-topeng penipu, tak lain itu adalah petunjuk agar aku berjuang melepaskan dan mencampakannya : Supaya aku peroleh Engkau Di akhir pengembaraanku. Dikutip dari buku "Syair-Syair Asmaul Husna&

PUISI : AL 'ALIIM (YANG MAHA MENGETAHUI)

Segala peristiwa, bagiku, hanya hampa Engkaulah yang mengajarkan Apakah ia rejeki atau bencana Dungu atau berilmu, bagiku, hanya bisu Engkaulah yang memberitahu Apakah ia sejati atau semu Miskin atau kaya, itu fatamorgana Engkaulah yang membukakan mata Untuk tahu harta yang baka Engkau... Gusti... Bertanya... Kenapa rejeki disebut bencana? Kenapa celaka dipujipuja? Kenapa ilmu menelan manusia? Kenapa miskin dianggap kaya? Kenapa oleh maya terbelalak mata? Beribu orang Gagal memahaminya Aku juga, Gusti, aku juga Namun ada Satu ilmu nyata Jika kepada-Mu kutumpahkan jiwa raga Tak ada bencana tak ada miskin papa Tak pernah sedih, tak sempat sia-sia Sebab Engkaulah Guru Yang Maha. Dikutip dari buku "Syair-Syair Asmaul Husna" Karya "Emha Ainun Nadjib"